Menu

Mode Gelap
7 Aturan Baru Pinjol, Debt Collector Boleh Tagih Nasabah Ormas GRIB Serang Markas Pemuda Pancasila di Bandung LA AS Seperti Neraka! Korban Tewas Terpanggang dan Terjadi Penjarahan Pemeran Arya Soma dalam Serial Mak Lampir Tewas Dibunuh 10.000 Bangunan Hancur, 11 Penduduk Tewas Akibat Kebakaran LA Darso Warga Semarang Tewas Usai Dijemput Polisi Jogja

Berita

Mahasiswa Universitas 17 Agustus, Menanamkan Nasionalisme Melalui Lagu Indonesia Raya

badge-check


					Mahasiswa Universitas 17 Agustus, Menanamkan Nasionalisme Melalui Lagu Indonesia Raya Perbesar

Mediamassa.co.id – Setiap bangsa mempunyai gaya dan cara unik untuk memupuk rasa nasioanalisme dan kecintaan tanah air di kalangan generasi muda. Di Indonesia sebuah tradisi unik dan sangat terinspirasi yakni telah lama muncul di universitas 17 agustus, setiap pukul 10 pagi, para mahasiswa menyanyikan lagu kebangsaan di sela-sela MBKM berlangsung dengan berdiri seperti hal nya menyanyikan lagu Indonesia Raya seperti umum nya, para mahasiswa berhenti beraktivitas dan menyanyikan lagu, Indonesia Raya.

Tradisi ini, meskipun cukup sederhana, secara tidak langsung memiliki dampak mendalam, dalam membentuk karakter mahasiswa dan menanamkan rasa bangga terhadap identitas nasional.

Ada beberpa mahasiswa yang kami wawancarai terkait pendapat mereka tentang bagaimana awal mereka merasakan sensasi unik, tentang cara universitas 17 agustus, memberikan asupan nasionalisme nya. Siti Aisah dan reinsky exta muchtar adalah mahasiswa prodi ilmu komunikasi UNTAG Surabaya. Pendapat siti aisah, “awal mula saya kaget dan bertanya-tanya lebih tepat nya saya terharu dan merasakan penghayatan yang lebih disaat itu, awal mula juga saya merasa malas tapi lama-kelamaan mersakan keterbiasaan dan dampak bagaimana menghargai para pejuang dengan mengikuti cara ini.” Ucap aisah.

Menurut nya hal sedemikian walaupun sederhana secara tidak langsung memberikan dampak yang luar biasa dari yang awal nya malas ataupun bosan secara kebiasaan membuat nya memahami bagaimana mencintai dan menghargai tanah air dan pengorbanan para pejuang.

Pendapat reinsky, “ awal mula merasa senang dan bangga karena bagaimanapun itu adalah lagu kebangsaan, dan saya menyanyikan lagu kebangsaan tentunya dilaksanakan sedari TK, jadi tradisi ini saya lakukan sejak kecil. Menurut saya dengan masih di pertahankan nya lagu nasional yang dimana di nyanyikan setiap hari senin saat upacara atau di putar setiap hari di kampus dengan jam tertentu,itu mempengaruhi cara pandang saya terhadap nialai-nilai kebangsaan yang dimana nilai kebangsaan itu sendiri sudah melekat dan menjadi ciri khas kepribadian bangsa” ucap rensky 24/desember/2024 gedung wiyata universitas 17 agustus.

Dari ucapan reinsky kita bisa memahami bagaimana dampak yang di rasakan
secara tidak langsung dengan beberapa treatment sedemikian yang mungkin di
pandang remeh oleh masyarakat hari ini. Tradisi ini tidak hanya menjadi rutinitas, akan tetapi juga simbol komitmen universitas dalam menanamkan nilai-nilai kepribadian yang berkebansaan kepada generasi muda. Dalam konteks saat ini, dimana globalisasi semakin miris dalam segi identitas budaya lokal, Langkah ini menjadi alternatif sekaligus kepentingan dalam membentuk karakter-karakter yang bernasionalisme.

Filosofi menyanyikan lagu kebangsaan adalah sebagai wujud nasionalisme. Dan
menyanyikan lagu kebangsaan indoensia raya adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan para leluhur. Melalui tradisi ini, mahasiswa secara tidak langusng di ingatkan bahwa mereka adalah bagian dari generasi penerus yang berpotensi meliki tanggung jawab besar untuk menjaga, melestarikan, dan memajukan kebudayaan dan kebangsaan secara komitmen.

Bagi mahasiswa universitas 17 agustus, tradisi ini tidak hanya menjadi simbol,
akan tetapi juga ruang refleksi untuk mengingat nilai-nilai yang terkandung
dalam lagu tersebut. Dari lirik nya yang bermakna mengingatkan setiap orang
bahwa persatuan dan kerja keras adalah salah satu kunci keberhasilan bangsa.
Setiap lagu Indonesia raya berkumandang setiap pukul 10 pagi, suasana berubah menjadi khidmat. Mahasiswa ataupun Dosen, dan seluruh staf kampus menghentikan aktifitas nya mereka dengan sejenak. Hal ini menciptakan suasana yang sarat serta terhormat dan kebanggaan.

Dalam era modern ini, banyak orang yang mulai melupakan pentingnya
penghormatan terhadap simbol-simbol negara. Lagu kebangsaan sangat
seringkali dan bisa dikatakan lagu wajib dan dikomandangkan pada acara-acara
formal, seperti upacara bendera atau peringatan hari besar nasional. Tradisi ini universitas 17 agustus mengingatkan bahwa lagu kebangsaan sarana untuk
memperkuat rasa kebangsaan.
Dominan mahasiswa yang merasa bahwa tradisi ini membantu mereka menjaga kesadaran serta melestarikan tanggung jawab sebagai warga negara. Dalam kesibukan menjalani perkuliahan dan berbagai kegiatan lainnya, momen
menyanyikan Indonesia raya menjadi waktu untuk mengingat jati diri mereka
sebagai bagian dari kebangsaan Indonesia. Oleh karena itu tradisi bisa dikatakan sesuatu yang berharga dalam bentuk dan gaya masing-masing.

Selain itu tradisi juga berfungsi sebagai perekat sosial. Ketika mahasiswa
berbagai latar nya masing-masing menyanyikan lagu yang sama, mereka merasa menjadi bagian dari suatu yang lebih besar. Perbedaan agama, suku dan budaya seolah-olah melebur dalam semangat kebangsaan yang sama.
Tidak hanya itu saja ada beberapa tantangan yang pastinya kita bahas ialah. Bagaimana tantangan pelestaraian tradisi kebangsaan, Namun, ada Sebagian beberapa diantara nya menganggap kegiatan ini sebagai hal yang membosankan atau bahkan tidak relevan dengan kehidupan mereka. Dalam era digital, generasi muda cenderung lebih terpengaruh oleh budaya luar, sehingga nilai-nilai
kebangsaan terkadang terpinggirkan dan dianggap hal yang lampau atau bisa
bahasakan kuno.

Oleh karena itu, penting bagi pihak universitas untuk terus memberikan edukasi mengenai makna yang ada di balik tradisi ini. Akan tetapi tidak cukup hanya meminta mahasiswa menyanyikan lagu kebangsaan, tetapi juga menjelaskan konteks historis dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan pemahaman yang mendalam, mahasiswa akan lebih menghargai dan
menjalankan tradisi ini dengan sepenuh hati. Inspirasi yang bermutualisme untuk institusi lainnya. bisa kita pahami bahwa tradisi di Universitas 17 Agustus ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi
pendidikan lainnya di Indonesia. Menanamkan rasa nasioanalisme di lingkungan Pendidikan adalah Langkah yang maju dan lebih strategis untuk membenahi serta membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memliki kesadaran akan identitas dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Apabila lebih banyak kesadaran dalam institusi dalam mengadopsi tradisi-tradisi serupa, maka bukan tidak mungkin semngat kebangsaan di kalangan generasi muda akan semakin meningkat. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi bangsa yang kokoh di tengah arus globalisasi. Yang sangat membahayakan dalam segi polafikir apabila tidak diberikan sumsi-asumsi
budaya melalu Pendidikan. Ini adalah dapat di asumsi kan sebagai refleksi untuk melestarikan budaya dan
tradisi.

Tradisi menyanyikan Indonesia raya setiap pukul 10 pagi di universitas 17
agustus adalah contoh nyata bagaimana Langkah-langkah sederhana dapat
memberikan dampak besar yang relevan. Di tenga dunia yang semakin terhubung dan terfragmentasi, tradisi ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga nilainilai kebangsaan.
Sebagai generasi muda, mahasiswa memiliki peran penting dalam membenahi mendekstur lebih terkait kemana arah masa depan suatu bangsa. Tradisi sedemikian membantu untuk tidak melupakan akar dari identitas mereka sebagai bangsa Indonesia.
Mungkin, bagi Sebagian orang, menyanyikan lagu kebangsaan setiap pagi hanyalah rutinitas biasa. Akan tetapi hal ini jika dilakukan penuh kesadaran, hal ini bisa menjadi cara untuk menyalakan api semngat bangsa yang tak akan pernah padam. Universitas 17 agustus telah menunjukan bahwa cinta tanah air perlu di
mulai dari hal kecil dan itulah yang membuat tradisi ini begitu bermakna. Oleh karena itu dampak, serta asumsi dan opini perlu kita berikan secara luas terkait pemahaman dan refleksi yang soal mendidik kebangsaan.

By : Moch Rikal Farizy – Universitas 17 Agustus Surabaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.000 Bangunan Hancur, 11 Penduduk Tewas Akibat Kebakaran LA

11 Januari 2025 - 23:41 WIB

Darso Warga Semarang Tewas Usai Dijemput Polisi Jogja

11 Januari 2025 - 16:16 WIB

Respon Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Dalam Menyikapi AI

9 Januari 2025 - 15:21 WIB

Mahasiswa Ilkom UNTAG Surabaya Tanamkan Jiwa Kebangsaan Lewat Cinta Lingkungan

6 Januari 2025 - 20:41 WIB

Antusiasme Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Terhadap Pendidikan Modern

6 Januari 2025 - 12:53 WIB

Trending di Berita