Menu

Mode Gelap
7 Aturan Baru Pinjol, Debt Collector Boleh Tagih Nasabah Ormas GRIB Serang Markas Pemuda Pancasila di Bandung LA AS Seperti Neraka! Korban Tewas Terpanggang dan Terjadi Penjarahan Pemeran Arya Soma dalam Serial Mak Lampir Tewas Dibunuh 10.000 Bangunan Hancur, 11 Penduduk Tewas Akibat Kebakaran LA Darso Warga Semarang Tewas Usai Dijemput Polisi Jogja

Berita

Antusiasme Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Terhadap Pendidikan Modern

badge-check


					Antusiasme Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Terhadap Pendidikan Modern Perbesar

Mediamassa.co.id – Dari zaman ke zaman, manusia akan terus berusaha untuk berubah dan berkembang. Perubahan tersebut dilandaskan oleh keinginan untuk menjadi lebih baik dalam suatu hal yang tentunya memerlukan pengembangan ilmu yang dimiliki untuk mencapai perubahan tersebut. Pengembangan ilmu dapat berjalan dengan baik dengan suatu pendidikan yang hadir sebagai jalan karena pendidikan merupakan tindakan yang dilakukan secara sadar dan terstruktur untuk memicu keaktifan peserta didik dengan membangun suasana dalam proses pembelajaran. Keaktifan dalam pembelajaran dapat menjadi faktor utama atas berkembangnya pengetahuan individu karena dapat menggali pemahaman menjadi lebih mendalam.

Seiring berkembangnya zaman, pendidikan juga turut berkembang dan berubah. Pendidikan yang lama akan cenderung digantikan oleh pendidikan yang baru karena dinilai lebih efektif dan efisien dalam menyalurkan serta menerima pengetahuan di suatu zaman. Sesuai dengan zaman saat ini yang merupakan zaman modern, pendidikan tentu menjadi modern. Pendidikan modern adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan teknologi atau inovasi sebagai metode pembelajarannya. Dalam pendidikan modern, teknologi seperti smartphone, komputer, dan internet menjadi media yang mampu memperluas akses pembelajaran. Seperti contohnya, buku atau teks cetak tidak lagi dibergantungkan dalam pembelajaran, melainkan sumber daya digital seperti platform e-learning, video, dan e-book dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi, pendidikan modern mampu menjadi sebuah ruang untuk mengembangkan kreativitasnya, sehingga menciptakan pula suasana yang baru dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan semangat para mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya (Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Untag Surabaya) dalam melakukan pembelajaran yang diiringi teknologi. Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya cenderung menerapkan pendidikan modern pada para mahasiswanya, di mana media pembelajarannya cenderung bersangkutan dengan teknologi, seperti penggunaan e-book yang tenntunya lebih praktis dari pada buku dan penggunaan video sebagai pemaparan materi agar bisa diulangi kapan saja bila diperlukan. Tak hanya itu, teknologi juga digunakan sebagai salah satu elemen yang berperan penting dalam pengambilan nilai mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya.

Pada 22 Juni 2024, salah satu pratikum dari mata kuliah Dasar-dasar Kehumasan telah dilaksanakan oleh para mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 2 dengan nama pratikum YACA (Youth Achievement Communication Award). Pratikum ini mengajarkan para mahasiswa Ilmu Komunikasi tentang table manner, atau tata cara makan yang benar dan formal. Namun, yang disorot dari kegiatan pratikum ini adalah pada saat awarding, di mana akan diumumkannya para pemenang dari kompetisi antar kelas, yakni perebutan pemenang mahasiswa Terinformatif, Ternyeni, Tersupel, TerGenZ, dan Terispiratif. Masing-masing kelas dari mata kuliah tersebut menunjuk lima mahasiswa sebagai representasi kelasnya dan masuk ke masing-masing nominasi tersebut.

Sistem dari kompetisi ini didasarkan oleh vote dari teknologi internet, yakni Google Form. Ketika salah satu dari kontestan meraih suara tertinggi pada satu nominasi, maka ia akan memenangkan nominasi tersebut. Tentunya, ini memiliki hubungan yang erat dengan mata kuliah Dasar-dasar Kehumasan yang mempelajari hubungan suatu individu, kelompok, atau organisasi dengan publik. Para mahasiswa dituntut untuk melakukan berbagai cara agar para nomine dari kelas masing-masing mendapatkan suara dari khalayak atau publik, sehingga mampu memenangkan nominasi-nominasi tersebut. Jaminan hadiah dari dosen pengampu mata kuliah tersebut ialah pemberian nilai A bagi para mahasiswa dari kelas yang mendominasi sebagai pemenang berbagai nominasi tersebut. Hal ini membuat persaingan antar kelas menjadi semakin berapi-api untuk memenangkan para nomine dari kelasnya masing-masing.

Berbagai cara dilakukan oleh para mahasiswa agar para nomine dari kelasnya masing-masing mendapatkan atensi dari publik. Para mahasiswa tersebut memanfaatkan teknologi internet, yakni sosial media untuk melakukan promosi atau campaign. Semua kelas dari mata kuliah Dasar-dasar Kehumasan memiliki akun Instagram masing-masing sebagai wadah campaign setiap kelas. Akun Instagram tersebut berisi feeds postingan dan poster yang mengajak publik untuk memberi dukungannya dalam bentuk vote nomine yang dipromosikan. Campaign dalam bentuk video pula tersedia di beberapa akun kelas. Isi dari berbagai konten video tersebut beragam, yakni menunjukkan kemampuan para nomine yang sesuai dengan nominasinya, tata cara melakukan vote, hingga ajakan untuk melakukan vote.

Promosi atau campaign melalui sosial media yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut merupakan pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan. Penggunaan teknologi internet tersebut didasarkan untuk memperoleh nilai EAS yang bagus, sehingga bisa dikatakan para mahasiswa tersebut telah melakukan pendidikan modern. Mereka memiliki antusiasme yang tinggi dalam pendidikan modern karena tindakan inisiatifnya untuk melakukan campaign di sosial media tanpa adanya aturan wajib mengenai hal tersebut.

Demi jaminan ‘hadiah’ nilai A dari sang dosen, total perolehan suara yang didapat dari seluruh nominasi mencapai sebanyak 9552 suara. Angka tersebut merupakan angka yang besar dan menunjukkan bahwa campaign dengan memanfaatkan teknologi internet mampu menjangkau banyak orang. Berbagai campaign yang dilakukan oleh para mahasiswa telah memanfaatkan teknologi internet dan smartphone untuk menerapkan unsur-unsur yang ada pada mata kuliah Dasar-dasar Kehumasan, seperti mengedit poster dan video semenarik mungkin melalui smartphone, lalu mengunggahnya di sosial media.

Tak hanya itu, masih ada banyak lagi pendidikan modern yang dilakukan oleh para mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya dengan antusias yang tinggi, yaitu penggunaan e-book sebagai pengganti buku. Beberapa dosen menayarankan para mahasiswa untuk membeli e-book yang telah disediakan oleh prodi jika memang dibutuhkan pada mata kuliah tersebut. Lagi-lagi, antusias tinggi para mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya telah dibuktikan. Meskipun berbayar, para mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya mau membeli e-book tersebut tanpa aturan yang mewajibkan untuk membeli e-book, yang menunjukkan bahwa para mahasiswa tersebut bersedia melakukan pembelajaran dengan buku digital.

Antusiasme dalam melakukan pendidikan modern tentu sangat penting bagi mahasiswa di era modern ini. Antusiasme mampu menumbuhkan keaktifan, motivasi, dan produktivitas yang akan berdampak positif jika diterapkan pada konteks pendidikan, khususnya pendidikan modern di era modern. Para generasi muda atau mahasiswa akan dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang lebih pesat di masa yang akan datang, sehingga ‘menyamankan’ diri dengan teknologi dalam konteks pendidikan akan sangat mempermudah diri untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi di masa depan.

Kegiatan pembelajaran modern yang diterapkan oleh prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya ini sebaiknya ditingkatkan pada tingkatan yang lebih tersurat, sebab jika dilihat dari konteks pratikum mata kuliah Dasar-dasar Kehumasan, penggunaan teknologi internet untuk kebutuhan campaign tidak diwajibkan. Penggunaan teknologi internet, yakni sosial media digunakan atas rasa inisiatif para mahasiswa. Meskipun begitu, kebebasan dalam melakukan campaign telah membuka kreativitas para mahasiswa untuk melakukan pendidikan modern. Penggunaan e-book pula layak diberikan apresiasi karena pihak prodi mampu menyediakan e-book berbayar guna menghargai penulis.

Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya mampu memberi warna baru dalam memperoleh nilai di semester genap dengan pratikumnya yang melibatkan media sosial. Hal ini perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan, sebab menjadi ruang bagi para mahasiswa untuk berkreasi sesuai keahliannya namun tetap melibatkan mata kuliah yang dipelajari. Selain itu, diharapkan para mahasiswa tersebut mampu menjaga antusiasmenya pada pendidikan modern, karena antusiasme dapat mengantarkan suatu individu pada kemahiran.

Fikih Bintang Anggara mahasiswa

Ilmu Komunikasi Untag Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10.000 Bangunan Hancur, 11 Penduduk Tewas Akibat Kebakaran LA

11 Januari 2025 - 23:41 WIB

Darso Warga Semarang Tewas Usai Dijemput Polisi Jogja

11 Januari 2025 - 16:16 WIB

Respon Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Dalam Menyikapi AI

9 Januari 2025 - 15:21 WIB

Mahasiswa Ilkom UNTAG Surabaya Tanamkan Jiwa Kebangsaan Lewat Cinta Lingkungan

6 Januari 2025 - 20:41 WIB

Mahasiswa Universitas 17 Agustus, Menanamkan Nasionalisme Melalui Lagu Indonesia Raya

6 Januari 2025 - 13:07 WIB

Trending di Berita