Media Massa – Sadar inovasi digital menjadi kunci sekaligus tantangan dalam akselerasi ekonomi digital. OTTO & Danacita edukasi ratusan mahasiswa Universitas Islam Nusantara, Bandung dalam memperluas ekosistem digital di dunia pendidikan.
Pengembangan ekosistem digital tidaklah hanya sebatas dengan adanya aplikasi yang dibuat sesuai kebutuhan. Melainkan perlu juga edukasi dan juga sosialisasi kepada masyarakat dan juga pengguna secara terus menerus.
Sebagai komitmen OTTO & Danacita, setelah penandatangan kerjasama dan peluncuran aplikasi OTTO UNINUS, OTTO sebagai penyedia solusi teknologi aplikasi pembayaran, produk financial dan non-financial, dan Danacita sebagai penyedia produk pembiayaan uang kuliah juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada mahasiswa, karyawan dan seluruh perangkat sivitas akademika UNINUS.
Acara yang dikemas dalam UNINUS Edu-Talk dengan tema “Sudah Siapkah kamu Menghadapi Disrupsi Teknologi” ini dibuat menarik membahas bagaimana teknologi sudah ter-disrupsi dan serta bagaimana kita harus menghadapi disrupsi tersebut. Tak hanya itu akan hadir pula komika asal Bandung, Guzman Sige yang berbagi pengalaman cerita lucunya sebelum melek teknologi dan mulai beradaptasi agar cerdas digital.
Hadir langsung Denny Dilham (CEO OTTO) memberikan dukungan kegiatan ini. “Kami ingin selain mahasiswa semakin memahami digitalisasi bisa memberikan kemudahan bagi penggunanya. Dalam hal ini untuk kebutuhan finansial seperti pembayaran, pembelian, hingga pembiayaan dana pendidikan”, ujar Denny.
Alfonsus Wibowo (Direktur Utama Danacita) di tempat yang sama menuturkan “Era disrupsi teknologi mendorong semakin pentingnya pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Danacita hadir tidak hanya sebagai bukti adanya inovasi digital di Indonesia, tetapi juga sebagai jembatan untuk mahasiswa bisa mengenyam pendidikan berkualitas sehingga dapat meraih mimpi mereka dan ikut berperan dalam era disrupi teknologi”.
“Saat ini, komitmen Danacita dan OTTO untuk memberikan akses pendidikan kepada seluruh mahasiswa UNINUS telah diwujudkan dengan adanya penyediaan dana untuk pembayaran semester yang proses pengajuannya mudah, tanpa DP, tanpa jaminan dan dapat diangsur selama 6 bulan dengan bunga 0%”, tambah Alfonsus.
Edukasi dan sosialisasi ini melibatkan langsung Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) UNINUS yang nantinya juga akan menjadi penggerak agar sosialisasi ini dapat terus berjalan. Tak hanya itu sebagai rangkaian kegiatan pengembangan ekosistem digital ini. Pembayaran di kantin dan fasilitas lain bisa dilakukan secara cashless dengan menggunakan QRIS. Saat ini juga sedang dikembangkan sistem absensi yang dapat diakses melalui aplikasi OTTO UNINUS.
Ke depannya OTTO dan Danacita berharap semakin banyak lagi kampus dan lembaga pendidikan lainnya yang mau dan terbuka untuk menjadi bagian dalam pengembangan ekosistem digital di dunia pendidikan.