Mediamassa.co.id – Modus penipuan menggunakan bukti transfer palsu hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) kini semakin marak terjadi. Pelaku memanfaatkan teknologi AI untuk membuat tampilan bukti transfer yang tampak meyakinkan dan sulit dibedakan dari yang asli, sehingga korban kerap tertipu dan mengalami kerugian.
Pakar keamanan siber dari CISSReC, Dr. Pratama Persadha, menjelaskan bahwa teknologi AI mampu menghasilkan dokumen atau gambar dengan kualitas tinggi dan detail yang menyerupai bukti transaksi asli dari perbankan.
“Dengan bantuan AI, pelaku bisa membuat bukti transfer palsu yang sangat mirip dengan versi asli. Ini tentu sangat berbahaya jika digunakan untuk menipu, terutama dalam transaksi jual beli online,” ujar Pratama.
Ia menekankan pentingnya untuk tidak langsung percaya dengan kiriman bukti transfer. Verifikasi harus dilakukan langsung ke rekening melalui mobile banking, internet banking, atau mesin ATM.
“Jangan hanya mengandalkan tangkapan layar atau foto bukti transfer. Pastikan dana benar-benar masuk ke rekening Anda sebelum menyerahkan produk atau jasa,” tambahnya.
Pratama juga mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap teknik manipulasi digital yang berkembang cepat berkat kemajuan teknologi AI. Terutama bagi para pelaku usaha, seller online, dan individu yang kerap bertransaksi digital.
Modus ini disebut-sebut sudah menimbulkan kerugian di berbagai daerah, terutama pada sektor UMKM dan marketplace. Maka dari itu, edukasi dan literasi digital menjadi langkah penting untuk meminimalisir potensi kerugian akibat kejahatan siber.
Berikut adalah beberapa tips untuk membedakan bukti struk asli atau palsu yang sering digunakan dalam modus penipuan:
1. Periksa Detail Transaksi
Nama Bank: Pastikan nama bank di struk sesuai dengan nama bank yang sebenarnya. Beberapa penipu menggunakan nama bank yang mirip atau salah ketik.
Nomor Rekening: Pastikan nomor rekening yang tertera pada struk benar dan sesuai dengan rekening yang digunakan oleh pembeli atau pengirim.
Jumlah Nominal: Cek apakah jumlah yang tertera pada struk sesuai dengan transaksi yang dilakukan.
2. Cek Tanggal dan Waktu Transaksi
Periksa tanggal dan waktu yang tercatat di struk. Pastikan informasi ini sesuai dengan waktu yang dijanjikan oleh pengirim. Penipu sering kali menggunakan tanggal atau waktu yang tidak sesuai untuk mengelabui korban.
3. Verifikasi dengan Aplikasi atau Website Bank
Selalu lakukan pengecekan langsung melalui aplikasi perbankan resmi atau website bank. Cek apakah dana benar-benar masuk ke rekening Anda dengan melihat mutasi transaksi.
4. Pahami Tanda Tangan dan Stempel Digital
Pada struk atau bukti transfer resmi, sering kali ada tanda tangan atau stempel digital yang menunjukkan keaslian. Periksa apakah ada elemen ini pada struk yang diterima. Struk palsu biasanya tidak menyertakan elemen-elemen ini atau memiliki kualitas cetakan yang buram.
5. Perhatikan Format dan Font
Struk atau bukti transfer asli memiliki format dan font yang seragam serta sesuai dengan standar yang dimiliki bank atau layanan pembayaran. Struk palsu seringkali menggunakan font yang berbeda atau tidak konsisten.
6. Cek QR Code atau Barcode
Beberapa bank atau layanan pembayaran menambahkan QR code atau barcode pada bukti transaksi. Pastikan QR code ini dapat dipindai dengan aplikasi resmi dan mengarah ke informasi yang benar.
7. Jangan Percaya Tangkapan Layar (Screenshot)
Hindari langsung percaya pada bukti transfer dalam bentuk tangkapan layar (screenshot). Penipu sering memodifikasi tangkapan layar untuk menipu. Sebaiknya, minta bukti transfer dalam format resmi dari aplikasi atau website bank.
8. Cek Email dan Sumber Pengirim
Jika bukti transfer dikirimkan melalui email, periksa apakah alamat email pengirim valid dan resmi. Penipu sering kali menggunakan alamat email yang mirip dengan yang resmi tetapi ada sedikit perbedaan.
9. Gunakan Verifikasi Dua Langkah
Aktifkan fitur verifikasi dua langkah (two-factor authentication) pada aplikasi perbankan Anda. Ini akan membantu menghindari akses ilegal ke rekening Anda meskipun bukti transfer palsu terlihat meyakinkan. (BYU)
0 Komentar