Mediamassa.co.id — Dunia kuliner Nusantara kembali mendapat sorotan lewat salah satu sajian khas pesisir utara Jawa: pindang serani. Hidangan berkuah bening dengan cita rasa asam, gurih, dan segar ini mulai naik daun dan banyak diburu para pencinta makanan tradisional, khususnya di daerah Jawa Tengah hingga Yogyakarta.
Pindang serani merupakan kuliner khas Jepara dan sekitarnya, yang biasa menggunakan ikan laut segar seperti bandeng atau kakap sebagai bahan utamanya. Kuahnya yang bening dihasilkan dari perpaduan bumbu sederhana seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, tomat, dan belimbing wuluh atau jeruk nipis. Tanpa santan, cita rasanya justru menonjolkan kesegaran alami dari ikan dan rempah.
“Rasa kuahnya ringan, segar, dan cocok untuk semua umur. Banyak pelanggan yang awalnya tidak tahu pindang serani, tapi begitu coba langsung ketagihan,” ujar Rina, pemilik warung makan di Yogyakarta yang mulai memasukkan pindang serani ke dalam menu sejak awal tahun ini.
Lonjakan popularitas pindang serani juga terlihat di berbagai platform media sosial. Banyak food vlogger dan konten kreator kuliner yang membagikan pengalaman mereka mencoba kuliner ini. Tak sedikit yang menyebut pindang serani sebagai "comfort food" baru yang cocok dinikmati kapan saja, terutama saat cuaca sedang dingin atau tubuh terasa kurang fit.
Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan tradisional, kuliner pindang serani diprediksi akan semakin banyak ditemukan di luar daerah asalnya. Bahkan, beberapa restoran modern mulai menyajikan versi fusion dari hidangan ini, seperti pindang serani dengan tambahan seafood lain atau penyajian ala fine dining.
Kuliner pindang serani menjadi contoh bahwa masakan rumahan sederhana pun bisa menjadi ikon kuliner yang digemari banyak orang. Selain sehat karena tanpa santan dan penuh rempah, makanan ini juga merepresentasikan kekayaan rasa Indonesia yang autentik. (OAP)
0 Komentar