Mediamassa.co.id - Keberadaan Pak Ogah di pertigaan Lebuawu, Kecamatan Pecangaan, Jepara, kembali menuai sorotan. Oknum yang sering terlihat mengatur lalu lintas di titik padat tersebut dinilai bersikap diskriminatif terhadap pengendara motor.
Menurut sejumlah pengendara motor Jepara, Pak Ogah di Lebuawu hanya fokus menyeberangkan mobil. Sementara itu, kendaraan roda dua justru dibiarkan tanpa bantuan di tengah kepadatan arus lalu lintas yang cukup rawan kecelakaan.
"Dia hanya sibuk menyetop kendaraan demi memberi jalan mobil. Motor tidak dianggap, padahal kami juga pengguna jalan," kata Rini, pengendara motor yang melintas Sabtu (26/4/2025).
Tak hanya itu, muncul dugaan bahwa Pak Ogah tersebut sengaja lebih mengutamakan mobil karena berharap imbalan. Mobil dianggap berpotensi memberi uang lebih besar dibanding pengendara motor yang umumnya tidak memberi tip.
"Jelas dia pilih-pilih. Kalau mobil kan biasanya kasih uang, motor jarang. Ini bukan bantuan, tapi cari untung," ujar Wahyu, warga lain yang juga sering melintas di pertigaan Lebuawu.
Fenomena ini menambah daftar panjang permasalahan lalu lintas di wilayah Pecangaan Jepara, yang hingga kini minim pengawasan resmi dari pihak berwenang. Warga berharap ada tindakan tegas dari aparat kepolisian atau Dinas Perhubungan untuk menertibkan oknum Pak Ogah liar yang justru membuat situasi lalu lintas makin semrawut.
Pengendara motor menuntut perlakuan adil di jalan raya, tanpa diskriminasi atas dasar jenis kendaraan atau kemampuan memberi uang. “Kalau tidak bisa bantu semua, jangan jadi pengatur lalu lintas. Ini bukan profesi resmi, apalagi kalau motivasinya hanya uang,” tutup Rini.
0 Komentar