Mediamassa.co.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan peluncuran program pendidikan militer yang ditujukan bagi remaja yang terlibat dalam perilaku nakal, seperti tawuran, mabuk-mabukan, dan tindakan melawan orang tua. Program ini bertujuan untuk membentuk karakter dan meningkatkan kesadaran sosial para remaja melalui pelatihan militer intensif di fasilitas milik TNI.
Dalam pelaksanaannya, remaja yang terlibat dalam perilaku negatif akan dibawa ke kompleks militer untuk menjalani pendidikan selama enam bulan hingga satu tahun. Selama periode tersebut, mereka akan mendapatkan pembekalan tidak hanya dalam hal kedisiplinan fisik, tetapi juga dalam aspek mental dan sosial. Tujuannya adalah agar mereka menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, menghargai keluarga dan orang tua, serta menyadari pentingnya peran mereka dalam masyarakat.
Program ini dirancang sebagai solusi untuk mengatasi kenakalan remaja yang sering kali disebabkan oleh kurangnya perhatian dan bimbingan yang tepat dari orang tua. Dengan pendekatan yang lebih mendalam melalui pendidikan militer, diharapkan remaja dapat memperbaiki diri dan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap kehidupan sosial mereka.
Gubernur Dedi Mulyadi menekankan bahwa program ini bukan sekadar hukuman, melainkan upaya pembinaan karakter yang holistik. Ia juga menyatakan bahwa orang tua dapat menghubungi pihak berwenang jika anak mereka menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan, dan nantinya anak tersebut akan dijemput untuk mengikuti program ini.
Program pendidikan militer ini akan mulai dilaksanakan pada bulan Mei 2025, sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani permasalahan kenakalan remaja secara lebih efektif dan berkelanjutan.
0 Komentar